• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA INGAT HURUF TIONGHOA EDITOR MUDA HARIAN NUSANTARA SURABAYA 影响泗水《千岛日报》年轻编辑的汉字记忆的因素 | Sulasni | Century 600 1075 1 SM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA INGAT HURUF TIONGHOA EDITOR MUDA HARIAN NUSANTARA SURABAYA 影响泗水《千岛日报》年轻编辑的汉字记忆的因素 | Sulasni | Century 600 1075 1 SM"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA INGAT HURUF TIONGHOA EDITOR MUDA HARIAN NUSANTARA SURABAYA

影响泗水 千岛日报 轻编辑的汉字记 的因素

Hetti Sulasni

Program Studi Sastra Tionghoa, Fakultas Sastra, Universitas kristen Petra, Jalan Siwalankerto 121-131, Surabaya 60236, Jawa Timur, INDONESIA

E-mail: hettisulasni@gmail.com

ABSTRAK

Meskipun komputer sangat membantu kita dalam kehiduan sehari-hari, tetapi ia juga memiliki pengaruh buruk, khususnya dalam hal mengetik. Penulis melakukan penelitian tentang pengaruh mengetik terhadap penulisan tangan huruf Tionghoa dan faktor-faktor yang mempengaruhi daya ingat huruf Tionghoa terhadap editor Harian Nusantara Surabaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sering mengetik membuat daya ingat huruf Tionghoa menurun. Akibatnya pada saat menulis, banyak huruf Tionghoa yang tidak dapat ditulis, hanya ditulis sebagian saja, maupun salah menuliskan huruf yang lain. Mengetik juga berpengaruh pada bentuk huruf yang dituliskan. Bentuk huruf tersebut sudah tidak lagi memiliki unsure seni sehingga tidak indah dipandang. Selain mengetik, faktor lain yang dapat mempengaruhi ingatan huruf Tionghoa adalah frekuensi menulis huruf Tionghoa, jenis pekerjaan, frekuensi membaca tulisan berbahasa Tionghoa, menggunakan goresan dan radikal untuk mencari huruf Tionghoa di kamus, jumlah goresan huruf tersebut, frekuensi penggunaan kata, serta faktor lingkungan. Hal-hal di atas dapat mempengaruhi daya ingat kita terhadap huruf Tionghoa.

Kata kunci: Huruf Tionghoa, Menulis Tangan, Komputer, Mengetik, Pengaruh, Daya Ingat

摘要

虽然电脑在我们生活当中给了很大的帮助,但是它也有负面的影响,尤 是 在打字方面 笔者对 千岛日报 编辑研究使用电脑打字对汉字手写的影响 并了解影响汉字记 的因素 本研究结果表 出经常打字让人的汉字记 力 下降,结果手写的时候有许多汉字写不出来 只能写半部分 或者错别字 打字也会影响到手写的字形 手写的字形已经没有艺术性了结果不好看 除 了打字,有 他因素会影响人对汉字的记 ,就是手写汉字的频率 工作类 型 看中文材料的频率 在书本词 用笔画和部首找汉字 字的总笔画 采 用词的频率 以及 境 那些因素都会影响到我们对汉字的记 力

(2)

PENDAHULUAN

Mempelajari sebuah bahasa tidak lepas dari ingatan, begitu pula dengan bahasa Tionghoa. Tidak peduli dengan cara seperti apa, kita harus dapat mengingat seluruh peraturan dan bahan pelajaran bahasa yang kita pelajari, termasuk huruf dari bahasa tersebut (Líu Xún 刘 珣, 2007, p.43). Pada mulanya, bentuk huruf Tionghoa berupa gambar-gambar dan dipahat pada cangkang kura-kura atau tulang. Seiring perkembangannya, bentuk huruf Tionghoa mengalami perubahan menjadi lebih sederhana. Alat dan cara menulispun menjadi lebih modern. Sekarang ini huruf Tionghoa tidak hanya dapat ditulis di atas kertas, tetapi juga dapat diketik dengan komputer, contohnya Windows XP atau versi terbarunya dapat mengetik huruf Tionghoa tradisional dan modern dengan pinyin sebagai input (Everson dan Yun, 2009, p.155-156). Dengan demikian banyak orang yang dahulu menulis huruf Tionghoa dengan tangan beralih mengetiknya dengan komputer.

Namun menurut salah seorang pengajar bahasa Tionghoa dalam pra-observasi penulis, menulis huruf Tionghoa dengan tangan tetap merupakan cara pengajaran yang tak tergantikan dengan komputer. Karena pada waktu murid menulis dengan tangan, setiap goresan yang mereka tuliskan akan teringat di dalam otak mereka. Bila latihan menulis ini terus menerus dilakukan, maka ingatan huruf Tionghoa itu akan menjadi ingatan jangka panjang. Líu Wěi 刘伟 (2005, p.63) juga berpendapat bahwa sering mengetik huruf Tionghoa juga membawa pengaruh buruk terhadap remaja.

Penulis berpendapat, masalah pengaruh sering mengetik huruf Tionghoa terhadap penulisan tangan huruf Tionghoa harus dimulai dengan analisis dari sisi ingatan terlebih dahulu karena penulis beranggapan bahwa kita akan bisa menulis huruf Tionghoa bila telah mengingatnya terlebih dahulu. Karena itu, penulis akan lebih dahulu meneliti faktor yang mempengaruhi daya ingat huruf Tionghoa, kemudian menjelaskan pengaruh mengetik terhadap penulisan tangan huruf Tionghoa. Subyek penelitian ini adalah 4 orang editor Harian Nusantara Surabaya yang berusia 25-31 tahun.

Dasar Dalam Mengenal Huruf Tionghoa

Tahap awal mengenal huruf Tionghoa adalah mempelajari ejaan bahasa Tionghoa, seperti pelafalan vokal dan konsonan. Setelah itu, mempelajari goresan yang membentuk huruf Tionghoa (bǐ huà) serta urutan penulisan goresan tersebut (bǐ shùn). Goresan dasar huruf Tionghoa meliputi héng 横, shù 竖, piē 撇, nà 捺, diǎn 点, zhé 折, tí 提, dan gōu 钩. Selain itu, untuk mengenal huruf Tionghoa, perlu untuk mempelajari nama radikal dan mengerti arti serta penggunaannya, juga mempelajari huruf Tionghoa dasar yang meliputi komponen yang paling sering ditemui yang membentuk huruf Tionghoa yang sering digunakan dan huruf Tionghoa yang paling sering digunakan (Wáng Lì Píng dan Y ī Shuāng Shuāng王

(3)

Ingatan Huruf Tionghoa

Pengajar harus mengenalkan perubahan huruf Tionghoa dan pengetahuan tentang aturan struktur huruf Tionghoa, membantu murid menguasai huruf secara keseluruhan, menemukan perasaan terhadap huruf tersebut, serta memastikan pengenalan huruf Tionghoa dari logika. Ini semua akan membangun pandangan murid terhadap huruf yang baru dan akan tersimpan di dalam memori mereka. Menurut Líu Xún 刘珣 (2007, p.173-177) dan Lǚ Bì Sōng吕 松 (2007, p.165-168) ada beberapa cara yang dapat membangun ingatan akan huruf Tionghoa. (1) Mengingat goresan beserta nama dan urutan penulisannya, serta komponen pembentuk huruf Tionghoa. (2) Menjelaskan arti huruf dari bentuk hurufnya. (3) Latihan menulis dan membaca. (4) Mengulang kembali pembelajaran huruf Tionghoa. (5) Menggunakan arti dan bunyi huruf Tionghoa untuk memperdalam pemahaman dan ingatan huruf tersebut.

Cara Mengetik Huruf Tionghoa dengan Menggunakan Kode Ejaan Huruf Tionghoa (Pīn yīn)

Menurut Wáng Kāi Yáng 王开杨 (2004, p.67), kode ejaan huruf Tionghoa adalah menggunakan ejaan huruf Tionghoa (pīn yīn) sebagai kode pengganti huruf Tionghoa. Cara kerjanya yaitu langsung mengetikkan ejaan dari huruf Tionghoa, kemudian komputer akan secara otomatis menggantinya menjadi huruf Tionghoa. Dewasa ini, kode ejaan adalah cara yang paling banyak dipakai dalam mengetik huruf Tionghoa karena kita hanya perlu menguasai ejaan dan tidak perlu pembelajaran khusus (Kǒng Xiáng Qīng, ShǐJiàn Wěi, dan Sūn Yì孔祥卿 史建

伟 孙易, 2006, p.228). Contohnya adalah software input Sogou, software input QQ (Dewan Redaksi Wèilái Z Xīng Cóngshū 未来之星丛书 编委会, 2012, p.16-18).

Mengetik Huruf Tionghoa dengan Komputer Memberi Pengaruh Buruk Terhadap Remaja

(4)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan tujuan untuk mendapatkan data secara akurat dan mendalam yang hasil penelitiannya berupa kata-kata. Sumber data dalam penelitian ini adalah 4 orang editor Harian Nusantara Surabaya yang berusia 24-31 tahun, sering mengetik huruf Tionghoa dan jarang menulis huruf Tionghoa. Harian Nusantara adalah surat kabar berbahasa Tionghoa asli Surabaya yang telah berdiri sejak 10 Oktober 2000. Profesi editor dipilih karena menurut Juroto (2004, p.21), selain bertanggung jawab menerima dan menyeleksi bahan berita, editor juga mengedit naskah berita sehingga layak untuk dimuat. Maka pekerjaan mereka pasti tidak lepas dari penggunaan komputer. Penulis memilih editor berusia muda karena mereka tumbuh dalam masa penggunaan komputer sudah umum. Kriteria sering mengetik ditentukan untuk mengetahui pengaruh apa yang terjadi pada saat mereka menulis tangan dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi daya ingat huruf Tionghoa mereka.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi, yaitu peneliti menggunakan beberapa pendekatan untuk mengumpulkan data dari subyek penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan data penelitian yang lebih akurat (Sugiyono, 2008, p.241). Sebelum melakukan wawancara semi terbuka, penulis memberikan tes menulis dan tes membaca huruf Tionghoa terhadap 4 orang informan. Dalam tes menulis, penulis menyiapkan 100 buah ejaan (pīn yīn) huruf Tionghoa (52 kata) beserta artinya, kemudian informan diminta menuliskan huruf yang dimaksud. Tujuan tes menulis ini adalah untuk mengetahui sejauh mana daya ingat para informan terhadap huruf Tionghoa. Dalam tes membaca, penulis menyiapkan 50 buah huruf Tionghoa (25 kata), kemudian informan diminta untuk menuliskan ejaan (pīn yīn) huruf Tionghoa yang dimaksud. Tujuan tes membaca ini adalah untuk mengetahui pengenalan para informan terhadap huruf Tionghoa.

(5)

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Daya Ingat Huruf Tionghoa

Tabel 1. Latar belakang informan dan hasil tes

Informan Lama

a. Jarang menulis huruf Tionghoa, sering mengetik huruf Tionghoa

Semakin jarang frekuensi menulis huruf Tionghoa, semakin besar kecenderungan melakukan kesalahan penulisan. Seperti infrorman 3, yang rata-rata per harinya tidak menulis huruf Tionghoa, presentasi kesalahannya paling tinggi (97%). Hasil ini sesuai dengan pandangan Líu Wěi 刘 伟 (2005, p.63) bahwa bila sering mengetik huruf Tionghoa dan jarang menulis huruf Tionghoa, pasti berpengaruh terhadap ingatan huruf Tionghoanya, bahkan bisa sampai pada tahap lupa huruf tersebut.

b. Huruf yang memiliki kesamaan bunyi

Selain itu, hasil tes menulis ini juga membuktikan teori Líu Wěi刘伟 (2005, p.63) yang lain bahwa penggunaan kode ejaan (pīn yīn) dalam mengetik, sewaktu menulis akan terjadi kesalahan penulisan huruf, terutama huruf Tionghoa yang bunyinya sama. Semua informan salah menuliskan beberapa huruf Tionghoa yang memiliki kesamaan bunyi.

c. Jenis pekerjaan

(6)

dikarenakan pekerjaannya yang selalu berhubungan dengan tulisan. Berbeda dengan ketiga informan lainnya yang juga bertugas sebagai wartawan, pekerjaan informan 2 lebih fokus ke penerjemahan naskah serta pencarian bahan berita di internet. Hal ini berarti ia memiliki lebih banyak waktu untuk bekerja di kantor dan bersinggungan dengan huruf, kata, kalimat, dan tulisan. Meskipun informan 2 tidak membaca tulisan berbahasa Tionghoa di rumah, namun pekerjaannya di kantor membuatnya pasti membaca banyak tulisan berbahasa Tionghoa. Hasil ini sesuai dengan pendapat Lǚ Bì Sōng 吕 松 (2007, p.164) bahwa latihan membaca dan menulis dapat mempercepat kemampuan mengingat huruf Tionghoa.

d. Membaca tulisan berbahasa Tionghoa

Informan 4 menduduki peringkat kedua persentasi huruf yang ditulis benar (37%) karena ia suka menonton film berbahasa Tionghoa maupun yang ber-subtitlekan huruf Tionghoa. Meskipun ia di rumah tidak membaca buku berbahasa Tionghoa, namun dengan menonton film berbahasa Tionghoa dapat membantunya mengingat huruf Tionghoa.

e. Menggunakan goresan atau radikal untuk mencari huruf Tionghoa

Informan 1 menduduki peringkat ketiga persentasi huruf yang ditulis benar (34%). Sewaktu ia mengetik dan menemukan huruf yang tidak dikenali maupun huruf yang bunyinya sama, ia menggunakan goresan atau radikal untuk mencari huruf tersebut di kamus buku. Goresan dan radikal merupakan salah satu komponen dasar dalam pengenalan huruf Tionghoa (Wáng Lì Píng dan Y ī Shuāng Shuāng

王立 伊双双, 2006, p.133).

f. Huruf Tionghoa yang jumlah goresannya banyak

Bila kesalahan penulisan huruf Tionghoa dilihat dari jumlah goresannya (bǐ huà), maka semakin banyak jumlah goresan suatu huruf, kemungkinan terjadinya kesalahan penulisan cenderung besar. Informan 2 dan 3 juga mengatakan bahwa sebagian besar huruf Tionghoa yang dapat mereka tulis adalah huruf yang sederhana. Biasanya huruf yang goresannya banyak, gampang lupa sehingga tidak bisa ditulis atau hanya dapat ditulis sebagian saja. Namun yang menarik perhatian penulis adalah huruf Tionghoa yang meskipun jumlah goresannya sedikit (3 buah), persentase kesalahannya besar (75%). Selain itu, 2 dari 4 orang informan (50%) dapat menuliskan huruf Tionghoa yang goresannya banyak (20 buah).

g. Frekuensi penggunaan kata

(7)

“籍jí” dari kata国籍guó jí. Meskipun dalam daftar frekuensi penggunaan kata, kata 国 籍 guó jí termasuk kata yang jarang digunakan, namun berdasarkan penuturan informan, kata tersebut termasuk kata yang sering mereka gunakan.

h. Lingkungan

Dalam wawancara, informan 1 mengungkapkan bahwa lingkungan juga dapat mempengaruhi daya ingat huruf Tionghoa seseorang. Sekarang ini kesempatan untuk menulis huruf Tionghoa semakin sedikit karena lingkungan sudah tidak mengharuskan kita untuk menulis huruf Tionghoa dengan tangan, contohnya adalah kebanyakan murid tidak lagi menulis catatan melainkan meng-copy slide bahan ajar guru mereka.

Analisis Pengaruh Mengetik Dengan Komputer Terhadap Penulisan Tangan Huruf Tionghoa

Setelah melakukan tes menulis, penulis juga melakukan tes membaca kepada para informan. Tujuan tes membaca ini adalah untuk mengetahui pengenalan para informan terhadap huruf Tionghoa. Penulis menyiapkan 50 buah huruf Tionghoa, dan para informan diminta untuk menulis ejaan dari huruf yang dimaksud. Penulis tidak meminta informan untuk membaca melainkan menulis ejaan karena untuk menghindari kesalah pengertian antara penulis dan informan. Misalnya, informan

bermaksud melafalkan ejaan “chā”, namun penulis mendengar yang dilafalkan adalah “cā”. Maka dari itu, untuk memastikan pelafalan ejaan para informan, penulis meminta informan untuk menulis ejaan yang ingin mereka lafalkan.

Hasil tes membaca menunjukkan persentasi huruf yang dibaca benar oleh para informan adalah di atas 50%. Kesalahan terbanyak terletak pada kesalahan pelafalan nada baca. Meskipun nada yang diucapkan salah, tetapi para informan tetap dapat mengenali dan membaca huruf yang di teskan. Hal ini menunjukkan bahwa mengetik tidak berpengaruh terhadap pengenalan huruf Tionghoa. Menurut penulis, proses menulis huruf Tionghoa lebih memerlukan keakuratan yang sangat tinggi, sehingga perlu untuk menguasai seluruh bagian dari huruf Tionghoa tersebut. Karena itu bila terjadi sedikit saja kesalahan penulisan, maka huruf itu sudah terhitung salah. Berbeda dengan membaca. Sewaktu membaca, meskipun seseorang tidak mengingat secara detail setiap bagian dari huruf tersebut, mereka tetap dapat mengenali dan membacanya.

a. Membuat daya ingat huruf Tionghoa menurun (daya ingat pada saat menulis)

(8)

b. Pada saat menulis, banyak huruf Tionghoa yang tidak dapat dituliskan maupun salah penulisan

Hasil tes tulis menunjukkan banyak huruf yang tidak dapat ditulis maupun salah penulisannya. Informan 1 mengakui bahwa banyak huruf yang tidak dapat ia tuliskan karena semua pekerjaan dikerjakan dengan komputer, maka sudah sangat jarang menulis huruf Tionghoa. Hasil ini membuktikan pandangan Líu Wěi 刘伟 (2005, p.63) bahwa bahwa mengetik meningkatkan persentase kesalahan penulisan huruf Tionghoa.

c. Bentuk huruf hasil tulisan tangan sudah tidak ada nilai seninya

Dalam hasil wawancara, diketahui bahwa informan 1 dan 3 sepakat bahwa sering mengetik dan jarang menulis tangan membuat bentuk huruf Tionghoa yang mereka tuliskan tidak indah.

Temuan Lain

Berdasarkan hasil wawancara, ditemukan bahwa terdapat dua pandangan anak muda terhadap mengetik dan menulis huruf Tionghoa. Pandangan yang pertama beranggapan bahwa meski sudah ada komputer, namun perlu untuk tetap mempertahankan penulisan huruf Tionghoa dengan tangan. Sedangkan pandangan yang kedua beranggapan bahwa tidak masalah bila tidak bisa menulis huruf Tionghoa karena bisa diketik dengan komputer.

KESIMPULAN

(9)

atau kata itu akan menjadi ingatan jangka panjang. Lingkungan yang mengharuskan kita untuk menulis akan membuat kita mau tidak mau menulis. Ini membuat daya ingat huruf Tionghoa kita semakin baik.

Dari hasil penelitian ini, penulis mendapati bahwa dewasa ini ada dua macam pandangan anak muda terhadap mengetik dan menulis huruf Tionghoa. Pandangan yang pertama beranggapan bahwa meskipun sudah ada komputer, tetapi kemampuan menulis tangan tetap perlu untuk terus dipertahankan. Pandangan yang lainnya beranggapan, yang penting sudah ada komputer, maka tidak masalah bila tidak bisa menulis huruf Tionghoa karena bisa diketik dengan komputer.

DAFTAR PUSTAKA

Dewan Redaksi Wèilái Z Xīng Cóngshū 未来之星丛书 编委会. (2012). Gōngjù Ruǎnjiàn 工 软件. Beijing: Renmin Youdian Chubanshe. Everson, M. E danYun, Xiao. (2009). Teaching Chinese as a Foreign Language.

Boston: Cheng & Tsui Company.

Juroto, Totok. (2004). Manajemen Penerbitan Pers. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Kǒng, Xiángqīng, Shǐ, Jiànwěi, dan Sūn, Yì孔, 祥卿 史, 建伟 孙, 易. (2006). Hànzì Zìtōnglùn汉字字通论. Beijing: Beijing Daxue Chubanshe.

Lǐ, Nìngjīn dan Fèi, Jǐncháng 李, 宁 金 费, 锦 尝. (2004). Hànzì Guīfàn Báijiātán 汉字规范百家谈. Beijing: Shangwu Yinshuguan.

Lǐ, Nìngmíng 李, 宁明. (2008). Xiàndài Hànyǚ Chángyòng Cíbiǎo 代汉语常

用词表. Beijing: Shangwu Yinshuguan.

Líu, Wěi刘, 伟. (2005). Cóng Diànnǎo Dǎzì Duì Qīngshāonián Hànzì Shūxiě De Yǐingxiǎng Tán Hànzì Shūxiě Jiàoyǜ 从电脑打字对青少 汉字书写的

影响谈汉字书写教育. Sichuan: Yibin Xueyuan Xuebao.

Líu, Xún 刘, 珣. (2007). Hànyǚ Zuòwéi Dì’èr Yǚyán Jiàoxué 汉语作为第二语言

教学. Beijing: Beijing Daxue Chubanshe.

Lǚ, Bìsōng吕, 松. (2007). Hànyǚ Hé Hànyǚ Zuòwéi Dì’èr Yǚyán Jiàoxué 汉语

和汉语作为第二语言教学. Beijing: Beijing Daxue Chubanshe.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Wáng, Kāiyáng 王, 开 杨. (2004). Hànzì Xiàndàihuà Yánjiū 汉 字 代 化 研 究. Jinan: Luxun Shushe.

Gambar

Tabel 1. Latar belakang informan dan hasil tes Rata-rata Rata-rata Hasil tes

Referensi

Dokumen terkait

Makmur, Tbk dalam waktu 5 tahun terakhir dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 menghasilkan nilai rata-rata ROE sebesar 0,16 dengan pertumbuhan delta rata-rata ROE

Manajemen bandwidth ini akan membatasi penggunaan bandwidth jaringan Internet, manajemen dilakukan untuk membagi rata bandwidth per-client agar tidak terjadi congestion,

Selanjutnya kegiatan eksperimen dilakukan sebagai berikut: (a) melaksanakan pretes untuk mengetahui kemampuan awal pemahaman dan penalaran matematis sebelum diberikan

aset tidak berwujud dengan komponen modal manusia, modal inovasi, modal pelanggan, keunggulan bersaing dan kinerja keuangan pada usaha komoditas Sapi, Jagung dan

mendidik siswa agar memiliki karakter yang baik lebih mudah dan ringan sehingga tidak menyulitkan guru untuk fokus dalam mendidik karena guru dituntut harus

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai perbedaan hasil belajar terhadap kemampuan berfikir kreatif matematis dan pemecahan masalah siswa, anatara siswa yang

Dengan demikian, kepuasan memang menjadi variabel yang sangat penting untuk mengukur pemasaran pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan hasil akhir dari pelayanan yang

Deskriptif digunakan untuk menggambarkan data-data yang diperoleh berdasarkan metode sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Data-data yang diperlukan dalam analisis